Photostory (ritual ngaben)
Bagi
masyrakat di Bali, Ngaben adalah momen bahagia karena dengan melaksanakan
upacara ini, orang tua atau anak-anak telah melaksanakan kewajiban sebagai
anggota keluarga. Oleh sebab itu, upacara ini selalu disambut dengan suka cita
tanpa isak tangis. Mereka percaya bahwa isak tangis justru hanya menghambat
perjalanan roh mencapai nirwana.Hari yang sesuai untuk melakukan upacara Ngaben
biasanya didiskusikan dengan para tetua atau orang uang paham. Tubuh jenasah
akan diletakkan di dalam sebuah peti. Peti ini diletakkan di dalam sebuah
sarcophagus yang berbentuk lembu atau diletakkan di sebuah wadah berbentuk
vihara. Wadah ini terbuat darI kertas dan kayu. Bentuk vihara atau lembu ini
dibawa menuju ke tempat kremasi melalui suatu prosesi. Prosesi tersebut tidak
berjalan pada satu jalan lurus karena bertujuan untuk menjauhkan roh jahat dari
jenasah.
Puncak
Upacara adat Ngaben adalah prosesi pembakaran keseluruhan struktur yaknik Lembu
atau vihara tadi berserta dengan jenasah. Prosesi Ngaben biasanya memerlukan
waktu yang cukup lama. Bagi jenasah yang masih memiliki kasta tinggi, ritual
ini bisa dilakukan selama 3 hari. Namun, untuk keluarga yang kastanya rendah,
jenasah harus dikubur terlebih dahulu baru kemudian dilakukan Ngaben.
Upacara
Ngaben di Bali biasanya dilakukan secara besar-besaran seperti sebuah pesta dan
memakan biaya yang banyak. Oleh sebab itu, tidak sedikit orang yang melakukan
upacara Ngaben dalam selang waktu yang lama setelah kematian. Saat ini,
masyarakat Hindu di Bali banyak yang melakukan upacara Ngaben secara massal
untuk mengemat biaya. Jadi, jasad orang yang sudah meninggal dimakamkan untuk
sementara waktu sambil menunggu biayanya mencukupi. Namun, bagi keluarga yang
mampu, Upacara adat Ngaben bisa dilakukan secepatnya.
Komentar
Posting Komentar